Musik menjadi salah satu instrumen yang bisa digunakan untuk merangsang perkembangan Anak sejak lahir. Sehingga tak jarang banyak orang tua yang mengenalkan musik kepada anaknya sejak ia berada dalam kandungan. Hal tersebut dikarenakan musik dipercaya mampu merangsang pertumbuhan otak anak. Kini di sekolah, pelajaran musik menjadi hal yang wajib diikuti semua anak terutama pada sekolah dasar, SMP, hingga SMA. Selain itu, tak jarang banyak orang tua yang menemukan bakat bermusik anaknya sejak dini lalu dengan sengaja menambahkan pelajaran bermusik ekstra di luar sekolah, mulai dari kurus alat musik tertentu hingga mengundang guru musik ke rumah. Menurut Aji Poetra, seorang seniman, seni musik merupakan sebuah bunyi-bunyian terlarut yang tak hanya memiliki sifat moral dan normatif, tetapi juga selaras. Selain untuk perkembangan otak, musik ternyata memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak. Berikut ini dua manfaat bermusik.
Meningkatkan keterampilan akademik dan fisik
Siapa yang menyangka bahwa musik dan matematika saling berkaitan satu sama lain? Ternyata dengan mempelajari ketukan, skala dan ritme pada nada, sama saja mengajarkan anak untuk mengenali sebuah pola, pembagian dan pecahan. Tak hanya itu, seorang pendiri kursus musik bernama Music Rhapsody di Redondo Beach, California, yanki Lynn Kleiner menyebut bahwa selain mengenalkan pola dasar matematika, bermusik juga mampu meningkatkan ingatan anak-anak ketika belajar matematika dan ilmu eksak lainnya seperti kimia dan fisika. Selain itu, manfaat lain dari bermusik ialah mampu mengembangkan keterampilan fisik pada anak. Misalnya, pada instrumen seperti perkusi, alat musik ini mampu membantu mengembangkan kemampuan berkoordinasi dan keterampilan motorik pada anak. Hal ini dikarenakan ketika anak bermain alat musik perkusi, maka ia akan menggerakan tangan, kaki dan lengan. Pembelajaran instrumen bermusik ini disarankan bagi Anda yang memiliki anak hiperaktif. Selain itu, bermain musik juga mampu meningkatkan tingkat kemampuan menyeimbangkan koordinasi gerak anak seperti ketepatan waktu, dan melatih motorik anak untuk mempersiapkan fisik ketika si kecil menginginkan hobi lain seperti sport, menari, dan hobi yang membutuhkan kekuatan fisik lainnya.
Mengajarkan kedisiplinan, kesabaran dan kepercayaan diri
Dengan bermusik, secara tak langsung akan mengajarkan anak mengenai arti sebuah proses dari seseorang yang baru belajar bermusik menjadi seorang yang ahli dalam bermusik. Sehingga anak mengenal bahwa untuk menjadi seseorang yang ahli dalam suatu hal haruslah memiliki tingkat kesabaran yang tinggi dan tidak instan. Misalnya, ketika anak ingin belajar alat musik biola, sebelum diperbolehkan bermain biola, anak harus lihai dulu memegang biola yang baik dan benar agar suara yang dihasilkan merdu dan tidak sumbang. Di sinilah kesabaran anak diuji, Anda harus memberi pengertian bahwa bermain biola tidak bisa dilakukan dalam sehari, butuh waktu yang tak sebentar untuk menguasainya. Sampaikan juga kepada anak bahwa apabila sabar, disiplin, dan mau belajar dengan baik maka hasil yang didapatkan juga maksimal, sehingga anak bersemangat untuk belajar. Belajar bermusik juga meningkatkan rasa percaya diri pada anak. Pada pembelajaran musik yang dilakukan secara berkelompok misalnya, di sini anak akan bertemu dengan banyak tipe dan jenis sifat manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kemudian anak akan menyadari bahwa membuat kesalahan adalah hal yang wajar dan tak ada manusia sempurna. Hal ini akan memberikan rasa kepercayaan diri kepada anak tanpa takut diselimuti rasa salah ketika bermain musik, sekaligus melatih keberaniannya mengambil risiko dengan tampil di depan umum. Selain itu, belajar bermusik ternyata juga mampu memupuk jiwa sosial anak. Contohnya, ketika anak diminta untuk membuat crescendo, anak diharuskan berinteraksi dengan orang lain dan bekerja sama dengan baik untuk menghasilkan nada-nada yang selaras dan tidak sumbang. Nah, di saat seperti inilah anak akan berusaha berinteraksi untuk menyelesaikan suatu hal dengan cara bersosialisasi. Sehingga secara tak langsung anak membangun komunikasi dengan temannya. Cara ini juga bisa digunakan untuk melihat tanggung jawab si anak saat diberikan tugas tertentu.