Maka kenapa ada tuts hitam dan putih di piano? Tombol putih sesuai suara musik, dan tombol hitam sesuai jeda 1/2 cara. Kunci warna menolong pianis dalam membandingkan di antara suara alami dan semitone. Kenapa warna yang lain tidak diputuskan ialah pertanyaan yang syah. Tidakkah kunci putih dan hitam sedikit menjemukan? Pikirkan keyboard piano yang semuanya terbagi dalam tuts putih. Silahkan saksikan gambar berikut ini untuk menyaksikan apa yang saya bahasa

 

Dapatkah Anda memberitahu saya apa catatan itu A, B, atau C? Lebih bagus kembali, beritahu saya di mana F# ada. Tidakkah betul jika Anda tidak dapat? Akan susah untuk memutuskan suara ke piano bila cuma mempunyai tuts putih. Tombol hitam dipakai pada kondisi ini. Tombol hitam ada untuk jaga supaya not putih tidak bertumpang-tindih secara berurut. Ini bukan hanya menolong Anda membandingkan di antara A dan C, tapi juga memberitahu Anda range oktaf yang Anda pakai.

Bahan Mainkan Peranan Penting: Jadi saya permainkan gagasan untuk bertanya kenapa tuts piano warna. Kenapa mereka tidak dibolehkan jadi merah biru, atau bahkan juga oranye? Yah, saya anggap mereka kemungkinan berdasar teori, dan Anda tentu dapat mengecatnya dengan warna apa saja yang Anda sukai. Tetapi, secara bersejarah, piano dibikin khususnya dari gading dan kayu hitam. Gading ialah warna kunci putih . Maka tersebut yang mereka dibuat dari. Kunci hitam dibuat dari kayu hitam. Akan tetapi, bila Anda cari lumayan keras, Anda bisa mendapati beberapa piano fenomenal dengan warna krisis yang kebalik . Maka, kunci putih bisa menjadi kunci hitam, dan kunci hitam bisa menjadi kunci putih.

Namun Lebih Gampang Diolah:

Makin berkurang yang perlu kita pikir dari keyboard sebagai pianis, makin baik. Saat tombol sudah diwarnai dengan langkah ini, mereka lebih gampang disaksikan secara visual. Kami memakai tombol hitam untuk membantu kami lewat beragam tipe musik. Piano bukan hanya gampang dimengerti secara seni tapi juga secara fisik. Jari-jari kita secara automatis turut bermain karena langkah tutsnya ditata. Ini ialah rekonsilasi yang memungkinkannya pianis bermain sealami mungkin. Kami akan kesusahan mainkan apa saja bila tidak ada kunci hitam!

Kunci Awalnya Kebalik:

Bila Anda pernah menyaksikan photo instrument keyboard awalnya, Anda akan menyaksikan jika warna tombolnya kebalik. Kunci alami putih pada harpsichord serta mode fortepiano awalnya warna hitam. 1/2 cara dibuat dari marmer putih . Maka, kenapa mereka menukar kunci pada tempat pertama? Ini sudah pasti terkait dengan yang saya ulas awalnya. Itu terlampau susah untuk jadi perhatian, dan beberapa warna fundamental mulai bersatu.

Karena ruangan gelap kecil antara tuts hitam benar-benar susah untuk diketahui, menjadi lebih gampang untuk membikin kekeliruan pada instrument itu. Jarak di antara tuts putih piano kekinian gampang dilihat; garis gelap pisahkan masing-masing hingga Anda bisa membandingkan satu diantara lainnya. Saat mainkan sisi oktaf dan skalar, jarak antara tombol lebih terang untuk disaksikan.

Rumah Atur, Benda Tajam, Dan Barang Alami:

Tombol putih disebutkan alami karena karakternya yang didengar alami. Di sanalah suara asli not bisa didengarkan, tanpa peralihan dan amandemen. Bukannya cuma menyebutkan nada-nada itu C atau D, Anda menambah kata alami diakhir. Logis dari pemikiran teoretis, dan itu menolong dalam deskripsi musik ke seseorang. Sharps dan flats ialah istilah yang kami pakai untuk mengkarakterisasi tombol hitam. Ini ialah bagaimana kunci putih memperoleh performa baru mereka. Minimal untuk saya, apa yang terjadi di sini cukup hebat. Anda mengecek suara natural serta status kunci hitam berkenaan dengan itu.

Dapatkan D alami, misalkan, lalu saksikan not hitam pertama di sampingnya. Karena suara itu 1/2 cara semakin tinggi, kita dapat menyebutnya D sharp!

Tetapi bagaimana dengan pesan hitam di bawahnya? Saat Anda mainkan suara, Anda akan menyaksikan jika suaranya lebih rendah dari D alami (dalam masalah ini, 1/2 cara ke bawah). Catatan ini dikatakan sebagai D flat. Terkecuali Anda mempunyai suara yang prima, tentukan huruf mana yang hendak lebih susah bila kita mempunyai semua kunci putih.

Tetapi, pada piano, ada beberapa tuts hitam dan putih?

Pertanyaan yang lain tiba ke saya ialah jumlah tuts pada piano. Keyboard memiliki ukuran penuh, sama seperti yang Anda kenali, berisi keseluruhan 88 tombol. Jawaban atas pertanyaan seberapa banyak tuts hitam yang berada di piano ialah 36. Itu kemungkinan terlihat banyak, tapi tidak dibanding dengan tuts putih! Di piano, ada 52 tuts putih.

Piano dipisah jadi beberapa skema, yang kita sebutkan sebagai oktaf. Semua ada tujuh. Anda akan mempunyai lima tuts hitam untuk tiap tujuh tuts putih untuk menolong Anda merusak skema suara. Sebuah tangga suara terdiri dari 7 suara itu. Baik Anda mainkan tangga suara mayor atau minor, tangga suara itu harus diperpecah dengan posisi tertentu dari keseluruhnya dan 1/2 cara supaya kedengar betul. Lima tombol hitam sediakan apa yang Anda perlukan untuk lengkapi tombol putih sekalian membuat model rasio alternative.
Kenapa piano memerlukan 88 tuts?

Sehingga kita sudah belajar mengenai oktaf dan jumlah tuts yang lain, tapi kenapa piano mempunyai 88 tuts? Tidak dapat 90 atau bahkan juga 100? Jalan keluarnya benar-benar gampang. Untuk memberikan dukungan nalar, sedikit ada riwayat di belakangnya. Beberapa pianis dahulu mainkan instrument yang tidak mempunyai tuts sekitar sekarang ini. Itu dikenali sebagai harpsichord, dan cuma mempunyai sekitaran 60 kunci.

Itu cukup pada waktu itu, tapi bersamaan mengembangnya musik, harpsichord tak lagi mencukupi. Saat Anda menyaksikan musik yang dibuat pada waktu itu, serta ini hari, tidak ada komposer yang melebihi 7 oktaf piano konservatif. Lihatlah bentang suara piano kontemporer. Makin tinggi bentang frekwensi, makin susah untuk dengar, khususnya untuk orang dewasa yang lebih tua. Hal sama berlaku untuk bentang frekwensi yang lebih rendah, di mana penguraian suara jadi makin kompleks. Dengan mode 88 tutsnya, Steinway lumayan banyak mengawali trend, dan mulai sejak itu jadi formulasi masuk untuk produsen piano.